Kolaborasi Museum Pati Ayam dengan KeMuseum dalam VirtuFest 2023

Minggu, 17 September 2023 Komunitas Edukasi Museum (Kemuseum) telah mengadakan virtufest. Virtufest merupakan kegiatan mengunjungi museum secara virtual. Kegiatan ini diikuti  oleh puluhan peserta dari  berbagai daerah yang dipandu oleh salah satu rekan Kemuseum, Roundohtul Jannah sebagai moderator. Sebelum peserta diajak mengunjungi museum secara virtual, Bukhori Masruri yang merupakan founder Kemuseum menyampaikan pengenalan mengenai komunitas yang diinisiasinya ini. Berdasarkan penjelasannya, kemuseum telah berdiri sejak 2019. Pendirian kemuseum dilatarbelakangi oleh munculnya gagasan diperlukan suatu komunitas yang mewadahi orang-orang yang tertarik pada museum dan ilmu pengetahuan Indonesia.

Selain menjelaskan ide pendirian kemuseum, Bukhori juga menceritakan program-program Kemuseum yang telah dilakukan sejak 2019, seperti pembuatan website kemuseum.or.id, Sebuku Bersama sejarawan, workshop dan diskusi, virtual tour, dan museum digital library. Dalam kegiatan virtufest ini, peserta diajak untuk berkeliling beberapa museum dengan tema Waktu Indonesia Purba. Sesuai dengan tema yang diangkat, museum virtual yang dikunjungi peserta yaitu museum-museum yang menyimpan benda-benda pubakala. Misalnya, museum Sangiran kluster Manyarejo dan kluster Ngebung, serta museum purba situs Patiayam, Kudus Jawa Tengah.

Acara inti dimulai dengan Bukhori mengajak peserta untuk mengelilingi museum Sangiran kluster Manyarejo dan Kluster Ngebung melalui situs kemuseum.or.id. Bukhori secara singkat menjelaskan setiap sudut museum, mulai sejarah penemuan fosil dan koleksi beberapa benda-benda purbakala yang tersimpan dalam museum. Selain pemanduan berkeliling museum secara virtual oleh Bukhori, Kemuseum juga berkolaborasi dengan salah satu edukator museum Patiayam, Ari Mustakim. Sejak 2007 Ari Mustakim telah aktif sebagai pegiat permuseuman. Menurut pengakuannya, hampir 50% fosil yang tersimpan di museum situs Patiayam adalah hasil temuannya. Bersama Kemuseum, Ari Mustakim mengajak peserta untuk mengelilingi museum Patiayam secara virtual.

Ari Mustakim menjelaskan bahwa Museum Patiayam merupakan salah satu museum purbakala yang terdapat di Jawa Tengah.  Hal unik yang dapat ditemukan pada museum Patiayam adalah temuan fosil gajah Stegodon pada 2008 dengan ukuran yang cukup besar Diperkirakan, fosil stegodon yang ditemukan mencapai tinggi 6 m dengan panjang dari gading sampai ekor sekira 9 m, sedangkan ukuran panjang gadingnya kurang lebih 2 – 3,7 m. Selain fosil stegodon, ia juga menjelaskan fosil homo erectus yang terdapat di museum purbakala patiayam.

Berbagai penjelasan yang dipaparkan baik oleh Bukhori dan Ari mengundang antusiasme peserta. Dalam acara virtual itu banyak peserta yang melontarkan pertanyaan dan berbagi cerita. Misalnya mengenai bagaimana memperlakukan cagar budaya dan berbagi pengalaman cerita unik masyarakat lingkungan situs prihal kepercayaan terhadap fosil. Artinya, situs temuan fosil tidak hanya mengundang antusiasme peneliti ilmiah yang mengkajinya secara akademis namun juga muncul perkembangan kearifan lokal yang mewarnai kisah-kisah unik situs purbakala Patiayam.

Kini, rekan-rekan Kemuseum sedang mengembangkan 40 virtual museum yang dapat dimanfaatkan sebagai edukasi kesejarahan Indonesia. Rencananya, pada 12 Oktober 2023 – bertepatan dengan hari museum nasional, 40 museum virtual itu akan diluncurkan. Peluncuran 40 museum virtual  yang akan dilaksanakan pada 12 Oktober mendatang dilandasi ide untuk menyatukan narasi berbagai museum menjadi satu rangkaian yang saling berkesinambungan. Misalnya penyatuan narasi museum-museum purbakala yang tersebar di Jawa Tengah seperti museum Sangiran kluster Manyarejo dan Ngebung serta museum Patiayam di Kudus memiliki kesinambungan narasi. Untuk mewadahi dan memfasilitasi orang-orang yang berminat menggunakan museum virtual, kemuseum berencana membuka keanggotan pada saat peluncuran 40 museum virtual.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *