Virtual Museum Sangiran Klaster Bukuran

Tiket

Rp. 8000,-

Jam Buka

09.00 - 16.00 WIB

Lokasi

Sragen, Jawa Tengah

Klaster Bukuran merupakan situs yang lebih menonjolkan koleksi tentang fosil Homo erectus dan pengetahuan seputar Evolusi. Hal tersebut dikarenakan daerah Bukuran memiliki potensi temuan fosil terkait Homo Erectus yang relatif paling banyak, sehingga situs ini berkembang menjadi museum untuk mempelajari evolusi manusia.

Penjelasan mengenai evolusi manusia pada museum ini dijelaskan secara ilmiah dan menarik perhatian. Fasilitas audio visual dan diorama menjadi penunjang media informasi penyalur pengetahuan kepada pengunjung, sehingga pengunjung dapat mempelajari informasi dengan lebih mudah. Pengunjung akan diajak untuk mempelajari teori evolusi secara komunikatif dan interaktif.

Museum Bukuran memiliki desain interior 2 lantai yang terhubung dalam satu gedung. Pertama kali memasuki ruang pamer (Display Room), pengunjung akan menemui instalasi seni berupa kubus cermin. Masuk ke Interior selanjutnya, pengunjung akan diajak untuk mengenal teori seleksi alam dan pengetahuan mengenai adaptasi makhluk hidup. Pada ruangan ini, Pengunjung dapat bermain dengan gim yang didesain sedemikian rupa sebagai pengenalan terhadap materi yang ingin disampaikan. Kemudian di Pojok ruangan terdapat sebuah Instalasi yang berisi replika homo erectus dan hasil kebudayaannya.

Setelah berkeliling di ruang atas. Pengunjung diarahkan ke tangga memutar untuk menuju lantai bawah. Tangga memutar ini memiliki instalasi seni berupa gerak pembentukan bumi secara geologis dan biologis di tembok samping yang disebut Instalasi Mutatione in Mutations. 

Setelah menuruni tangga, pengunjung akan diarahkan dalam sebuah koridor yang menunjukkan seluruh replika fosil cranium homo yang ditemukan di seluruh dunia.

Selanjutnya, terdapat Ruangan besar yang berisi infografis dan video mengenai Homo Erectus dan situsnya yang tersebar di dunia termasuk Indonesia. Lalu Pengunjung juga dikenalkan dengan persebaran rumpun bahasa Melayu-Melanesia yang membentuk bahasa indonsia serta kepulauan lainnya di Asia Tenggara dan Oceania.

Pengunjung akan dikenalkan pada perkembangan kebudayaan manusia yang dipicu oleh Evolusi kognitif di ruang terakhir Museum. Ruangan terakhir ini juga mengenalkan pengungjung pada penerapan teori evolusi dalam bidang genetika berupa Artificial Evolution atau Evolusi Buatan.

Museum Bukuran juga memiliki gedung arsip fosil yang digunakan sebagai ruang penyimpanan Fosil. Pengunjung yang memiliki ketertarikan lebih lanjut dapat mengirimkan surat resmi supaya dapat dikenalkan langsung dengan temuan fosil. Meski Lokasinya relatif cukup jauh dari Museum Krikilan, Dayu dan Ngebung, Museum Bukuran sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *