Museum Gedung Kirtya

Tiket

-

Jam Buka

09.00 - 16.00 WIB

Lokasi

Singaraja, Bali

Dibangun di Singaraja oleh seorang Belanda bernama L.J.J. Caron yang datang ke Bali bertemu dengan para Raja dan tokoh agama untuk berdiskusi mengenai kekayaan kesenian sastra (lontar) yang ada di seluruh Bali . Kekayaan seni ini sepatutnya dipelihara agar tidak rusak atau hilang sehingga memberikan kesempatan bagi generasi selanjutnya untuk mengetahui isi dari kesenian sastra (lontar) tersebut.

Pertemuan dilaksanakan pada Juni tahun 1928 di Kintamani dan pertemuan tersebut berhasil menghasilkan satu keputusan untuk membuat yayasan yang diberi nama Kirtya. F.A. Licfrin yang bertugas menjaga kesenian sastra tersebut merupakan Asistan Residen pemerintah Belanda di Bali pada waktu itu sangat tertarik dengan kebudayaan Bali dan banyak tulisan yang dibuat mengenai Bali dan Lombok. Dr. H.N Van der Tuuk seorang sejarahwan memberikan tanah dan bangunannya untuk digunakan sebagai museum yang sekarang dikenal sebagai Museum Gedung Kirtya.

              Museum ini didirikan khusus untuk pelestarian kesenian sastra yang ditulis pada daun kelapa (lontar) yang berasal dari seluruh Bali. Museum ini berbeda dengan museum lain pada umumnya karena museum ini adalah tempat yang khusus menyimpan lontar. Koleksi-koleksi lontarnya berjumlah 3.000 lontar kuno.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *