Museum Blambangan Banyuwangi

Tiket

-

Jam Buka

09.00 - 16.00 WIB

Lokasi

Banyuwangi, Jawa Timur

    Museum Blambangan adalah Museum Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menurut jenisnya termasuk Museum Umum, karena benda-benda koleksi yang ada di dalamnya tidak mengkhususkan satu jenis benda didirikan pada tanggal 25 Desember 1977 dan diresmikan oleh Gubenur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur.

        Nama Blambangan berasal dari kerajaan Blambangan yang pernah ada di zaman kejayaan Kerajaan Majapahit. Pola pembinaan dan pengembangannya umumnya bersifat vertikal menuju ke arah peningkatan Museum dengan berbagai bidang kegiatannya. Sedangkan upaya pengembangannya bersifat horizontal, jangkauan komunikasi di daerah antara lain menyangkut fisik, penambahan benda koleksi, kemampuan serta keterampilan para petugas. Motif pembinaan dan pengembangannya menuju ke arah pelestarian warisan budaya bangsa terhadap berbagai jenis peninggalan yang menjadi milik masyarakat Kabupaten Banyuwangi. Hingga saat ini koleksi Museum Blambangan mencapai 500 koleksi.     Koleksi-koleksi yang terdapat di dalam Museum Blambangan Banyuwangi terdiri dari Guci Besar (berkuping), Arca Wisnu, Mesin Ketik, Telepon Kuno, Keris, Tombak, Senjata, Uang Gobok, Rumah Suku Osing, Batik Banyuwangi, Etnografi, Arkeologi, Numismatika, Fiologika, Keramologika, Teknologika dan Seni Rupa.

Koleksi Museum Blambangan terbagi menjadi 8 klasifikasi, yaitu :

Keramologika adalah benda koleksi yang dibuat dari bahan tanah liat yang dibakar berupa barang pecah. Contoh: yaitu Buli-buli terbuat dari bahan keramik dan diperkirakan berasal dari Burma abad XVII-XIX yang memiliki fungsi sebagai peralatan rumah tangga.

Etnografika adalah benda koleksi yang merupakan objek penelitian antropologi. Benda-benda tersebut merupakan hasil budaya atau menggambarkan suatu etnis. Contoh: yaitu Pedang atau klewang yang dibuat dari logam dan kayu yang ditemukan di Banyuwangi.

Teknologika adalah suatu benda atau kumpulan benda yang berkaitan dengan cabang kesenian, disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi. Contoh: yaitu Gramofon yang terbuat dari kayu dan logam dimana gramofon dahulu dinamakan kotak musik atau sebagai leluhur dari tape recorder yang ada pada zaman sekarang.

Arkeologika adalah benda koleksi yang merupakan hasil budaya manusia masa lampau yang menjadi objek penelitian arkeolog. Benda-benda tersebut 61 merupakan hasil peninggalan budaya sejak masa prasejarah sampai pengaruh budaya barat. Contoh: Arca primitif terbuat dari bahan batu andesit.

Historika adalah benda koleksi yang menjadi objek penelitian sejarah. Benda-benda ini mempunyai nilai sejarah sejak masuknya budaya barat hingga sekarang (sejarah) yang berkaitan dengan suatu organisasi masyarakat (misalnya negara, kelompok, tokoh). Contoh: Pakaian bupati banyuwangi terbuat dari kain beludru dengan warna hitam dan model krah shanghai.

Filologika adalah benda koleksi yang menjadi objek penelitian filologi, berupa naskah kuno yang ditulis dengan tangan yang menguraikan hal atau peristiwa. Contoh: Naskah kuno terbuat dari kertas yang mana bertuliskan huruf arab dengan bahasa jawa dengan tulisan tangan berhuruf dan berbahasa arab.

Seni rupa adalah benda koleksi seni yang mengekspresikan pengalaman artistik manusia melalui objek-objek dua atau tiga dimensi. Contoh: Miniatur padu gandrung ini menggambarkan tari gandrung yang diiringi dengan musik tradisional.

Numesmatika adalah benda koleksi yang berupa mata uang atau alat tukar yang sah. Contoh: Uang Gobok, uang gepeng berbentuk pipih melingkar, bagian tengah terdapat lubang berbentuk segi empat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *